Angely atlet Angkat Berat ingin hadirkan Emas yang telah dirindukan 40 tahun lamanya. (Foto : Umek) |
POJOKPOLITIK.COM- Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) Sumut memiliki ambisi besar mendulang emas di ajang PON XXI/2024, Aceh-Sumut.
Hal yang wajar tentunya. Momen tuan rumah harus bisa dimanfaatkan agar ambisi besar bisa terwujud.
Emas yang dirindukan 40 tahun lamanya itu diharapkan bisa dipersembahkan delapan atlet muda yang belum pernah mengikuti ajang olahraga empat tahunan itu.
Di pundak mereka, harapan baru ditorehkan. Satu kejutan yang nantinya diharapkan menjadi histori kebangkitan cabang olahraga Angkat Berat di Sumatera Utara.
Menanti kerinduan Emas yang tak kunjung menyapa, Angely Serepinawaty Simanihuruk ingin mewujudkan mimpi itu.
Mimpinya para pengurus, pelatih dan sahabat seperjuangan sesama atlet dan juga mimpi kedua orang tuanya.
Angely sapaan akrabnya itu yakin, lewat pelatihan yang telah ditekuninya selama empat tahun belakangan, mimpi indah itu bakal hadir dalam kehidupan nyatanya.
"Optimis bang. Apalagi kami di sini telah ditempa selama lebih kurang empat tahun sejak 2020 lalu," ujar wanita kelahiran Medan, 9 September 2002 silam itu, saat ditemui di Gonzales Gym, Jalan Pasar 3, Medan, Rabu (21/8/2024).
Buah hati pasangan Epikson Simanihuruk dan Agnes Doloksaribu itu nantinya akan turun pertama kali di kelas 47 kilogram.
Pencapainnya tentu akan menjadi penyemangat rekan-rekannya yang lain. Namun dirinya tak ingin menjadikan PON XXI/2024 sebagai even pertamanya itu sebagai beban yang bisa merusak performanya.
Baginya, tampil tenang, fokus dan yakin akan menjadi kunci kemenangan.
"Sekarang ini main bersih aja dulu. Karena kan bebannya sudah pernah diangkat. Tentu angkatannya itu apa yang di latihan dan itu yang akan dipertandingkan," ujar mahasiswi Unimed ini dengan nada optimis.
Selama sesi latihan Angely juga menunjukkan progress yang cukup baik. Kendati belum pernah merasakan atmosfer PON, tapi dirinya telah menorehkan sejumlah prestasi di ajang lokal dan nasional.
Bahkan sebagai mantan atlet senam yang memilih pindah ke Angkat Berat pada 2018, Angely mampu membuat kejutan dengan meraih emas di Kejurnas pertamanya dan juga emas di ajang even lokal seperti Porwilsu, Porkot dan Porprovsu.
"Karena juara Porprovsu saya ikut Pra PON. Saat itu masih coba-coba dan baru pertama kali, belum begitu paham strategi kelas untuk saya. Masih asal-asalan masuk kelas saja yang penting sudah lolos. Pulang Pra PON abis tu pecah Parbesi lalu saya memutuskan gabung bersama GWS di bawah asuhan Tulang Rico Goncalwes Sirait," kenangya.
Di GWS lah kemampuan talenta muda 22 tahun ini terus terasah. Beban angkatannya terus menunjukkan progress positif.
Apalagi, dengan hadirnya dukungan Rico yang menampung kedelapan atlet muda di Gym GWS miliknya dan juga tinggal bersama di kediamannya selama empat tahun lamanya.
"Tulang Rico sangat mencintai angkat berat. Selain tegas, peduli dia juga cukup baik. Sebelum mulai terbentuknya Pelatda jangka panjang ini, kami sudah dibiayai oleh Tulang Rico. Dari uang baju hingga tali pinggang. Bahkan pertama-tama kami pake peralatan Tulang dulu sampe akhirnya terbelilah satu persatu. Prinsipnya satu pakai baju semua harus pakai baju," terang Angely.
Tak ingin berharap banyak dari induk olahraga di Sumut dan lebih ke pembiayaan swadaya, pengurus provinsi Pabersi Sumut tentunya tak ingin tertunduk dan meratapi nasib.
Mereka memiliki tekad untuk tetap berdiri dan menantang bias mentari sembari berjalan tegak demi meraih mimpi.
Tak mustahil prestasi itu bisa terukir dan menjadi catatan sejarah Pabersi Sumut di ajang PON XXI/2024 Aceh-Sumut.
Karena bagi mereka tak ada yang namanya kebetulan. Semua sudah jalan yang ditakdirkan. Karena usaha tak mungkin menghianati hasil. (*)