Ilham bocah asal Bandung yang viral usai isi suratnya ditanggapi polisi dan rela menemaninya mengambil rapor di sekolah. (Foto : Istimewa) |
POJOKPOLITIK.COM- Kisah menyentuh hati menyapa seorang bocah di Bandung.
Lewat kepolosannya, bocah bernama Ilham Ramadhan (8) menuliskan surat ke polisi jelang pembagian rapor di sekolahnya, SDN Cikuya 1, Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung.
Isi suratnya Ilham meminta kepada polisi untuk menemaninya mengambil rapor.
Surat itu pun viral di media sosial. Di tengah kondisinya kehilangan kasih sayang seorang ayah sejak usia empat bulan, namun Ilham berhasil mewujudkan mimpinya.
Surat Ilham mendapat tanggapan positif dari petugas Satlantas Polrestabes Bandung dan bersedia mengambilkan rapornya.
Berikut isi surat Ilham sederhana namun penuh makna:
"Surat buat pak polisi.
Bapak polisi aku mau ditemani pada waktu aku dibagi rapor
dari Ilham Ramadhan
SDN Cikuya 1
Desa Bandasari
Kecamatan Cangkuang
Surat buat pak polisi," tulisnya.
Kisah ini sendiri cukup menyentuh dan menarik perhatian banyak pihak.
Mengingat Ilham ternyata seorang bocah yang tak lagi mendapatkan kehangatan dari ayah kandungnya usai dirinya ditinggal sejak usia empat bulan.
Setelah surat tersebut viral, jajaran Satlantas Polresta Bandung dengan segera menemani Ilham saat pembagian rapor pada Kamis (27/6/2024).
Dilansir dari detikjabar, Senin (1/7/2024) Ilham tinggal tidak jauh dari sekolahnya, terletak di Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang.
Untuk mencapai rumah Ilham, harus melalui gang sempit dan halaman rumah saudaranya, serta melalui kamar mandi karena pintu depan rumah Ilham tidak dapat diakses akibat larangan dari tetangganya.
Ibu Ilham, Kokom Komala (47), mengungkapkan anaknya sering menanyakan keberadaan ayahnya yang diketahui masih hidup.
Kokom bercerita bahwa dulu ia sering mengatakan kepada Ilham bahwa ayahnya sudah meninggal karena perasaan kesalnya.
"Dari dulu dia sering menanyakan ayahnya. Jadi Ilham udah ditinggalkan oleh ayahnya dari usia 4 bulan," ujar Ibu Ilham, Kokom Komala.
"Karena dulu kesel, dulu saya bilang ke dia kalau bapaknya sudah meninggal," sambungnya.
Ilham menulis surat tersebut sebagai bagian dari tugas sekolah mengenai harapan dan cita-citanya.
Dia ingin ditemani polisi saat pembagian rapor karena merindukan kehadiran ayahnya.
Kokom mengungkapkan bahwa Ilham kini naik ke kelas 2 dan bercita-cita menjadi polisi. Kokom sendiri memiliki tiga anak, yang tertua bernama Livani (22), yang kedua Seno (16), dan yang terakhir Ilham.
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Kokom berjualan makanan di sekolah Ilham dan bekerja sebagai pembantu paruh waktu di rumah orang lain.
"Iya saya jualan apa aja, ciki-ciki, dan lain-lain. Kalau siang sampe sore ya saya kerja apa aja, kadang nyuci-nyuci, setrika, di rumah orang lain," kata Kokom.
Ketika jajaran Satlantas Polresta Bandung menemani pembagian rapor, mereka juga mengunjungi rumah Ilham, membuat tetangga terkejut dan terharu.
Kasat Lantas Polresta Bandung, Kompol Galih Apria, menjelaskan polisi memiliki program Goes To School dan mengetahui tentang surat Ilham dari wali kelasnya.
Mereka dengan senang hati menemani Ilham saat pembagian rapor, di mana Ilham tampak sangat bahagia.
"Tidak jauh dari itu kami menyanggupi dan betul saja pas waktu pembagian rapor Ilham anak kelas 1 SD ini senang sendiri karena ditemani polisi, yang lain ditemani oleh orang tuanya. Saya waktu itu hadir beserta personil lainnya, terus dia mendapatkan rapor dan saya mengantarkannya ke rumah," kata Galih, dilansir dari detikJabar.
Galih terkesan dengan semangat Ilham yang tetap gigih belajar meski dalam keterbatasan ekonomi.
Nilai rapor Ilham juga memuaskan, dengan rata-rata nilai delapan. Ia berharap bisa terus memperhatikan anak-anak seperti Ilham dan berniat mengangkat Ilham sebagai anak asuh Satlantas Polresta Bandung.
"Saya juga akan angkat Ilham ini sebagai anak asuh. Dari kita, dari Satlantas Polresta Bandung, mudah-mudahan cita-citanya tercapai, mudah-mudahan harapannya tercapai," tutupnya. (*)