Latif Khan Siap Antarkan Prof Ridha dan Rani Jadi Walikota dan Wakil Walikota Medan. (Foto : Novri) |
Hal itu ditandai dengan penyerahan SK Tim Pemenangan pasangan yang memakai jargon BERANI (Bersama Prof Ridha dan Rani) di acara deklarasi tim pemenangan yang berlangsung di rumah relawan BERANI kawasan Jalan Pemuda Medan, Minggu (22/9/2024).
Dalam kesempatan itu, Latif Khan optimis bisa mengantarkan pasangan Prof Ridha dan Rani menjadi pemimpin kota Medan.
Bahkan dirinya juga mengungkap alasan diringan menerima amanah yang dipercayakan kepadanya sebagai ketua tim pemenangan.
"Banyak masyarakat kota Medan yang menanyakan secara langsung dan tidak langsung apa benar ustad di dapuk menjadi ketua pemenangan? Saya katakan saya tidak pernah bermimpi, tidak pernah merencanakan dan tidak pernah meminta. Tapi saya hanya menunggu saja ada perahu yang bisa mengantarkan anda (Prof Ridha) untuk berlayar dan saya akan all out untuk ikut dengan anda," tegasnya.
Dirinya melihat dari tiga calon yang ada, Prof Ridha merupakan sosok yang sangat siap dan persiapan itu telah dilakukan selama bertahun-tahun.
Latif Khan juga mengungkapkan respek tingginya karena kesediaan Prof Ridha yang rela maju walikota di tengah kemapanan hidup yang dimilikinya.
"Tadi pagi saya cukup terharu beliau mengatakan bahwa masa tugas beliau itu masih ada 28 tahun lagi di kesehatan, penghasilan beliau lebih dari cukup untuk keluarga, jalan-jalan keluar negerinya minimal 1 tahun 3-5 kali dalam rangka tugas dinas Prof dibidang bedah saraf. Tapi sejak beliau mendaftar, konsisten beliau mengundurkan diri dan melepaskan semua kemapanan yang didapatnya," ujarnya.
"Apa yang ia cemaskan cuma satu, beliau tidak mau melihat kota Medan dalam masa-masa ke depan bahwa anak-anak kita itu hanya akan menjadi penumpang di kotanya sendiri. Dimana letak kemistrinya nyambung dengan saya," sambung Latif Khan lagi.
Masih menurut Latif Khan, dirinya juga sudah merasakan aura kemenangan Prof Ridha dan Rani sudah yang semakin nyata.
"Hari ini saya ketemu dan melihat pasangan ini saya bukan cenayang tapi saya mengatakan bahwa ketika melintas di kantor walikota yang berseberangan dengan kantor DPRD, saya melihat Prof dan Abdul Rani sudah pakai baju dinas di kantornya," ungkapnya.
Terkait partai PDI Perjuangan sebagai pengusung yang sempat menjadi pertanyaan khalayak, Latif Khan menerangkan kepada seluruh relawan dan undangan yang hadir.
"Menjadi aneh banyak orang bertanya tapi itu PDIP ustad, yang mendukung mereka itu PDIP, saya bilang jangan begitu. Yang menjadi aneh kenapa PDIP mau mendukung mereka, bahwa jawabannya tidak terletak pada PDIP nya tapi jawabannya terletak pada rencana Tuhan yang maha Esa sudah ditetapkan untuk itu," katanya.
Dirinya juga menilai jika sudah saatnya Medan dipimpin oleh anak muda, tapi bukan sekadar muda melainkan profesor yang tidak hanya memikirkan proyek dan upeti tapi sosok yang memikirkan nasib generasi Medan ke depan.
"Dia juga tidak berbicara satu agama tapi dia berbicara rakyat Medan. Jangan pernah berpikir baru selesai sekian tahun sudah pergi ketempat lain, saya tidak terima itu, saya tuntut Prof di hadapan Tuhan. Saya mau profesor jadi walikota itu 10 tahun," tegasnya.
"Walikota kita bukan walikota satu agama walikota kita adalah walikota semua umat beragama di kota Medan. Bukan walikota satu komunitas tapi walikota kita harus seperti nabi Sulaiman yang semut pun akan dia dengar teriakannya," lanjut Latif Khan.
Sebelum mengakhiri, Latif Khan menyebutkan ada tiga model rakyat di kota Medan. Yang pertama masyarakat yang ragu, kedua tidak tahu dan ketiga tidak peduli.
"Bgi yang ragu kuatkan mereka denga menyapa dengan baik, ingat ada rakyat yang ragu, datangi mereka kasih tahu mereka dan yakinkan, kedua ini kita beri pengetahuan kepada mereka, dan untuk yang tidak perduli kita harus beri tahu bahwa seberapa berharganya suara mereka menentukan nasib kota Medan dan bagi kita jangan marah jika tidak memilih kita. Jangan simpan dendam dan benci," katanya.
Sementara itu calon walikota Medan, Prof Ridha menambahkan jika dirinya dan juga pasangannya Abdul Rani bisa menjadi harapan bari bagi masyarakat kota Medan.
"Kita juga harus punya jalan keluar dari setiap masalah yang kita hadapi. Besok malam kita akan cabut nomor dan menentukan nomor berapa. Lusa kita sudah mulai bergerak meyakinkan masyarakat bahwa kita memilih pemimpin yang benar-benar peduli kota Medan. Kita akan masuk pada fase terpenting yakni kampanye. Kita harus siapkan semuanya dengan baik agar keinginan kita menjadikan Medan menjadi kota yang sehat jiwa dan raganya bisa terwujud," ungkapnya.
Dalam acara deklarasi tersebut pimpinan dari masing-masing partai pengusung, yakni PDI Perjuangan, Hanura, PBB, PKN , PPP, Gelora, Buruh dan Partai Ummat turut memberikan sambutannya. (*)