Cakap Melayu Vol 2, Ketika Memori Diajak Berjelajah dan Menjejaki Tanah Kesawan di Masa Lalu, Kini dan Nanti

Pojokpolitik.com
Share:

 

Cakap Melayu Vol 2, Ketika Memori Diajak Berjelajah dan Menjejaki Tanah Kesawan di Masa Lalu, Kini dan Nanti. (Foto : dok) 


POJOKPOLITIK.COM- Kesawan merupakan  satu lokasi penuh pesona dengan sejarah yang tak pernah habis untuk dikisahkan dan menjadi cerita yang selalu menarik untuk dibahas. 

Keberadaannya pun menjadi satu ikon yang tak terpisahkan dengan perjalanan dan perkembangan Kota Medan saat ini. 

Beberapa waktu lalu, Medan Heritage, Malay Creative Project, Avros Cafe, Musperin dan Duta Damai BNPTRI Regional Sumatera Utara sengaja berkolaborasi untuk mengajak masyarakat menjajaki tanah kesawan dengan membuka memori lama lewat referensi dan kajian mendalam akan sejarah yang terus membekas dalam benak masyarakat Medan khususnya .

Cakap Melayu Vol.2 itu berlangsung di Avros Cafe, Jl. Pemuda No. 2, Aur, Kesawan. Tujuannya kegiatan itu diselenggarakan agar generasi saat ini bisa mengenal dan ikut serta mengabarkan akan sejarah Tanah Kesawan ke banyak orang. 

Kegiatan semakin berkesan dengan hadirnya Tuanku Sultan Mahmud Lamanjiji Perkasa Alamsyah, Sultan Deli XIV.

Sebagai keturunan Sultan Deli dirinya ikut memberikan informasi singkat seputar Sejarah Kesawan di sekitar Jalan Pemuda. 

“Di dekat Kantor Imigrasi, seputaran Jalan Pemuda ini juga terdapat situs peninggalan sejarah Datuk Kesawan Suka Piring Negeri Deli,” kata Tuanku Sultan Mahmud Lamanjiji Perkasa Alamsyah, saat memberikan sambutan di kegiatan, Cakap Melayu Vol. 2

Dalam kesempatan yang sama, Tengku Muhammad Haris Sjah, Peminat Sejarah, sebagai narasumber yang hadir ikut membahas tuntas mengenai Tanah Kesawan pada masanya yakni Kesawan dari Kampung menjadi Kota.

"Saat itu ada ada empat kampung yakni Kampung Kesawan, Kampung Sugai Rengas, Kampung Petisah Hulu dan Kampung Petisah Hilir. Ada dua aliran sungai di kawasan tersebut yakni Sungai Deli dan Sungai Babura," ujarnya.

Sarah Ritonga, peserta dari Jenaka berharap agar cerita sejarah Tanah Kesawan ini bisa disebarluaskan lebih maksimal sehingga generasi sekarang ataupun nanti bisa juga belajar sejarah baik dalam bentuk tulisan atau dokumentasi yang dipublikasikan. 

Selain itu, kegiatan ini ditutup dengan live Mural oleh Zakiyah Borreg salah satu anggota Duta Damai BNPTRI Regional Sumatera Utara. 

Zakiyah menjelaskan, bahwa Kesawan adalah ikon yang paling dikagumi oleh anak muda saat ini. 

Seperti Lonsum (London Sumatera) yang menjadi ikonik dan spot foto anak muda sehingga Zakiyah tertarik untuk melukis gedung Lonsum yang sebagai salah satu gedung bersejarah di kawasan Kesawan. 

“Menjelaskan suatu sejarah bisa melalui berbagai arah, misalnya mural. Dengan media mural orang akan tertarik mengenal sejarah lebih dekat,” tutup Rizky Nasution, Founder Medan Heritage. (*)

Share:
Komentar

Berita Terkini