![]() |
Pendeta Australia, Gold David putuskan masuk Islam setelah sebelumnya mengabdi dingereja selama 45 tahun lamanya. (Foto : Tangkapan Layar Youtube) |
POJOKPOLITIK.COM- Kisah seorang pendeta di Australia Gould David, mendadak tuai perhatian dunia.
Pendeta Australia yang telah menghabiskan waktu selama 45 tahun untuk mengabdi dan melayani gereja namun akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam.
Gould David sendiri sebelumnya seorang Kristen Ortodoks.
Keislaman David bukan baru-baru ini terjadi. Melainkan sudah beberapa waktu lalu.
Dilansir Tribal News Network (TNN), kisahnya bermula saat David pergi ke Perth untuk menghadiri pemakaman saudara iparnya. Ia pun memesan hotel yang jaraknya 150 meter dari masjid utama Perth.
Saat melewati masjid tersebut, David merasakan dorongan aneh untuk mengunjungi masjid itu.
David kemudian bertemu dengan seorang imam yang baik hati. Imam masjid itu memberi David hadiah berupa Al-Qur'an.
Dalam sebuah wawancara eksklusif di The Deen Show yang tayang di YouTube pada 5 Januari 2024 lalu, David menceritakan usai menerima hadiah kitab suci umat Islam itu, ia hanya menyimpannya selama bertahun-tahun.
"Selama bertahun-tahun, saya menyimpan Al-Qur'an di rak buku saya, hampir tidak menyentuhnya," ujarnya.
"Tapi kali ini, saya kembali ke hotel dan berlutut, memohon kepada Tuhan untuk menunjukkan kebenaran mutlak kepada saya. Apakah Islam benar atau tidak, apakah Kristen benar atau salah, apakah Kristen Ortodoks benar atau salah. Saya berdoa beberapa saat sambil berlutut," sambungnya.
Sesaat setelah itu, David duduk dan mulai membaca Al-Qur'an. Ia pun mempelajarinya hingga akhirnya menemukan satu makna penting.
"Saya menyadari secara intuitif, intelektual, dan emosional, dan spiritual bahwa ini adalah firman Tuhan yang sebenarnya," ungkap mualaf yang berganti nama Abdul Rahman ini.
Dalam wawancara tersebut, sang pembawa acara juga menyampaikan David menjalani umrah pada Ramadan tahun ini.
Melansir Shia Waves, David menjelaskan ia tidak bisa mengabaikan Al-Qur'an sebagaimana ia tidak bisa mengabaikan fakta bahwa Tuhan itu Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan tidak memiliki anak.
Ia juga mengatakan harus salat sebagaimana Nabi Muhammad SAW memerintahkan salat. (*)